Berkali-kali
hati ini terus mengutuk diri ini, sahabat macam apa aku yang tega membiarkan
sahabatnya berjalan seorang diri.
Ketika
semua orang meninggalkanku, engkaulah yang senantiasa setia disampingku.
Engkaulah
yang mampu mengartikan tangisan dibalik senyumanku.
Aku
takkan pernah menjadi aku, tanpa dirimu.
Aku
takkan pernah sanggup berdiri tanpa bantuan tanganmu yang menguatkanku.
Tapi
kemana aku saat dirimu terpuruk? Aku bahkan terus berjalan…
Berjalan
dan membiarkanmu….
Tangis
ini seolah terasa sesak dalam hati, sehingga hanya menyisahkan isak pada
bekasnya.
Kasihku,
Sahabatku…
Mungkin
kata itu takkan pantas untuk ku dapati lagi…
Semoga
engkau selalu kuat dan mampu menjalani ini.
Doa
terbaik untukmu walaupun tanpa ku utarakan langsung.
Duhai
Sahabatku, R. Amalia
0 komentar:
Posting Komentar