Ku Rindukan Syurga di Rumahku


Entah untuk tahun yang keberapa saya terus seperti ini, bukan untuk membuka aib keluarga. Tetapi disini saya hanya ingin sedikit bercerita tentang bagaimana Allah melindungi dan selalu memeluk diri ini yang menurut saya sudah tidak layak dalam dekapan Nya.

Tidak layaknya seperti kebanyakan orang yang selalu merindukan rumah mereka sebagai kenyamanan hati baginya, tidak untuk saya. Mulai dari kaki yang memasuki pintu, hati dan mata saya tak sanggup menahan apa yang selama ini saya rasakan.
Saya sepi, saya sendiri, seorang diri…

Saya rindu kenyamanan rumah saya. Saya rindu rumah saya, Syurga saya dimana saya tinggal.

Lebih tepatnya saya rindukan keluarga saya yang dulu, salahkah saya merindukan keluarga saya yang dulu, walaupun tidak bisa saya genggam erat lagi.
Entah sampai kapan semua akan terjadi seperti ini, tapi saya ingat seorang sahabat saya berkata “entah besok, lusa, satu bulan, dua bulan, satu tahun, dua tahun atau kapanpun itu, kebahagiaan itu pasti datang”

Tapi Allah tidak pernah meninggalkan saya seorang diri, Allah begitu menyayangi saya. Allah titipkan keempat sahabat yang senantiasa menemani saya, dan seorang pria yang sedang berjuang untuk menjadi kata kita yang tak pernah letih meminjamkan bahunya untuk sandaran saya.

 Ya, janji Allah itu ada, itu nyata.

Kebahagiaan akan datang entah besok, lusa, satu bulan, dua bulan, satu tahun, dua tahun atau kapanpun itu.

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

Blogroll

Blogger templates

Quotes

When we are already one of the majors, does not mean we should be one of the future